Senin, 29 November 2010

Pilihan...

Sebenernya saya ini, niat nge blog ga ya ? hehehe sebulanan ga buat postingan baru. (mandangin layar komputer sambil bersihin sarang laba-laba).
yeah, ini ga lain ga bukan karena saya kembali ke dunia kerja,, kembali ngantor senin-jumat.
Anak saya dijaga oleh mbah kung dan mbah uti nya,,,,

well, saya posting ini pake komputer kantor,, tp ini udah jam pulang sich...
saya masih nunggu suami dan kuda hitamnya jemput saya.

oh ya, Chika lg sakit, semalam saya bawa ke dokter Sudiyana SpA. habis matanya keluar tai mata mulu sih,, saya parno, kirain dia cacingan atau kenapa gitu, delalah dia sakit mata. padahal matanya sich ga merah.

hm... I have to go now, my husband come..
cee U

Kamis, 28 Oktober 2010

Ketika Batita menjadi Raja

hm.. ga tau sejak kapan mulainya, Chika, anak saya sekarang sudah mulai nunjukin sikap bossy-nya.
semua yang dia mau harus dikabulkan, ga perduli apapun alasan saya atau ayahnya mencegah. kalau ga diturutin, seperti kebannyakan anak lain, dia juga ngeluarin jurus andalannya, menangis.

Awalnya cuma misek-misek biasa, kalau itu ga ngebuat kami nurutin maunya, tangisnya bakalan makin kencang dan makin kencang. kadang saya aja takut kalau kaca-kaca rumah pada rontok karena suara nya yang multi sopran, hehhehe

Kalau sudah gitu, biasanya saya atau ayahnya ngalah,, nurutin kehendaknya, meskipun gondok dalam hati.
kayak hari itu, Chika terbangun jam 2 pagi dan minta diayun. @#*()%>>^?!
apaan coba?, sudah berbulan-bulan dia ga tidur diayunan, dan ayunan nya pun sudah dihibahkan ke adek sepupunya. segala bujuk rayu dan janji manis pun, saya dan ayahnya lancarkan ke bayi 18 bulan itu, semuanya mental.
Ayah : "bobok digendong aj ya Chika, pake gendongan pink ini, bagus ya??!"
Chika: "Maamaaauu!!" (dalam bahasa ny Chika, ini artinya Ga mau)
Saya : "sini, kelon aj, sambil nenen yook!"
Chika: "Maamaaauuuuu!!!!!"  keukeuh.

kemudian,

menghindari amukan tetangga yang ga bisa tidur gara-gara suara nya Chika, ayah pun buat ayunan darurat di palang pintu. Case closed!
tapi itu bukan sikap nge-bossy yang pertama dan terakhir, karena masih ada yang lain.

saya dan suami sepakat ga bisa ngebiarin hal itu terus-terusan, tanpa bermaksud nunjukin siapa sessungguhnya bos di rumah, kami sepakat Chika harus tau batasan-batasan apa yang boleh dan ga boleh dia minta. untuk kasus-kasus tertentu dia harus sadar ada hal yang meski dia menangis kencang, ayah dan Bundanya ga akan merubah peraturan.

Pasti ga cuman saya yang ngalamin hal diatas, ayah dan Bunda yang lain juga pasti ngalamin khan ?! sharing donk?!

Btw, saya browsing n nemuin tips ini, kiat menghadapi bos cilik, here it is :

  • Pahami perasannya. Mungkin Anda sudah lupa rasanya menjadi anak kecil, tapi berempatilah. Saat dia memberi perintah yang Anda tidak ingin lakukan, akuilah hal tersebut, agar dia tahu bahwa Anda tetap mengerti perasaannya. Namun alihkan perhatiannya kemudian. Misalnya, jika aturan yang Anda terapkan adalah tidak boleh makan cokelat di waktu sarapan, tapi dia memerintah Anda untuk mengambil bungkusan cokelat di lemari, katakan saja, “Mama tahu kamu mau makan cokelat untuk sarapan dan ngambek karenatidak boleh, tapi kamu harus siap-siap pergi sekolah.” Alihkan perhatiannya dengan bertanya, misalnya permainan apa yang paling disukainya di preschool atau teman favoritnya.


  • Pilihan dengan batasan. Pada usia ini, batita sangat menginginkan diberikan kebebasan. Berikan kemandirian tersebut, tapi dengan batasan. Biarkan anak memutuskan salah satu dari dua set baju yang Anda sudah sediakan untuk dipakainya bepergian. Ini akan membuatnya merasa dipercaya karena sudah besar dan mandiri, tanpa membuat Anda repot—dibandingkan dengan menanyainya ingin memakai baju apa hari ini dan dia bertingkah sesukanya membongkar lemari baju.


  • Pujian untuk sikap yang baik. Saat anak tidak bersikap bossy, bahkan dengan manis meminta dituangkan susu dengan sopan, ucapkan terima kasih atas sikapnya yang sopan dan berikan pujian. Selain itu, menurut Harvey Karp, MD, penulis buku The Happiest Toddler on The Block, Anda bisa menunjukkan orang lain yang juga bersikap sopan untuk membangkitkan perilaku yang baik pada anak. Dengan mengucapkan terima kasih dan memberi pujian saat dia bersikap baik, dia akan menyadari bahwa dirinya akan lebih bisa mendapatkan apa yang diinginkannya dengan bersikap manis, dan bukan dengan memberi perintah sewenang-wenang.


  • nah, sudah siap menaklukkan si kecil ?

    Senin, 18 Oktober 2010

    'kalau kita bercerai, sayang.....'

    Pernikahan saya belum lagi genap 3 tahun, tapi malam ini saya membicarakan tentang perceraian ke Suami.
    kami di depan Tv saat itu, saya bersandar di dadanya dan meluncurlah kalimat yang bagi siapapun yang menikah tentu nya akan sangat sangat dihindari.

    "kalau kita sampai bercerai yank, aku pengen ayank janji sama aku...."
    Suami saya menautkan alis, ga tau ke arah mana pembicaraan saya dan bilang "kamu ngomong apa sih, hon ?"
    "iya, kita ga pernah tau sejauh mana kita bisa mempertahankan kebersamaan kita, kita juga ga tau seberapa berat halangan yang bakal kita hadapin, aku cuma pengen mastiin kalau itu sampai terjadi, harta kita tetap selamat" sambung saya cepat.
    "maksudnya???" suami makin ga ngerti ucapan saya
    "kalau sampai terjadi yank, biar Allah dan kita saja yang tau permasalahan nya. biar buah hati kita ga mendengar hal buruk tentang ayah atau ibu nya, kamu ga pengen khan dibenci anak sendiri? saya juga yank. saya takut." lanjut saya.
    Sampai disini suami mulai paham maksud saya.

    Saya sendiri pun ga terfikir membahas soal ini kalau tadi pas arisan keluarga ga mendengar curhatan seorang Paman kami. Paman yang usianya lebih separuh abad yang frustasi karena tidak lagi dipedulikan anak-anak dan istrinya.
    Paman cerita, tentang sakit hatinya, ketika sang istri melibatkan anak-anak dalam masalah rumah tangga mereka. Bagaimana sang istri yang saat ini memang tak lagi dicintai dan mencintainya, mengumbar semua salah dan perbuatannya kepada anak-anaknya sehingga mereka kini membenci ayah kandung mereka.

    saya ga bermaksud membela atau menyalahkan paman & istrinya, tapi mendengar anak membenci orang tuanya, saya sungguh takut.
    saya sadar hari ini, cinta suami atau istri bisa layu, bisa berpindah, bisa surut, bisa hilang!!
    tapi bagaimana dengan jejak cinta yang pernah ada itu?? bagaimana dengan anak-anak yang terlahir ketika cinta itu sedang bermekaran? haruskah ikut layu, bersamaan dengan gugurnya cinta sepasang suami istri??!

    Jujur saya mengkhawatirkan hal itu, saya ga mau buah hati yang saya dan suami hujani kasih sayang tiap harinya, suatu hari berbalik membenci. saya pengen anak anak tetap percaya bahwa ayah ibu nya, orang tua terbaik yang Allah berikan untuk mereka.

    usia pernikahan saya, masihlah teramat baru. tapi jika hubungan yang berlangsung berbelas-berpuluh tahun saja bisa goyah, siapa yang tau nasib hubungan saya.
    pernikahan mungkin retak tapi saya ingin pastikan jejak cinta kita tetap utuh.

    jadi, malam itu saya menatap mata suami dan bilang "janji yank, kalau kita cerai karna kamu yang salah, biar saya aja yang tau, pun kalau saya yang salah, cukup kamu yang tau"
    "Ok, aku janji!" kata suami
    "saya juga janji..."

    Jumat, 01 Oktober 2010

    jatuh dari ranjang & antri buat "urut"

    semalaman bunda ga bisa tidur, gatal2 yg orang2 bilang nama nya "biduran" ini ternyata merupakan reaksi alergi bunda sama vetsin yg terlalu banyak. yups! sebelum gatal ini hadir mengganggu, bunda sama ayah emang sempet beli mie ayam di jalan pulang abis dari rumah mbah gupas,,, beli nya 2 bungkus, niatnya bunda satu dan ayah satu. cuman pas nyampe rumah ayah keburu di telfon temen nya buat main futsal.
    jadilah punya ayah masuk kulkas dengan damai tak tersentuh, tinggal lah bunda enjoy mie ayam itu seorangan. (biarpun sendiri maemnya, brhubung Chika dah bobo, bunda teteeeup lahap lhoo ^_^)

    dan paginya, ayah yg lebih milih sarapan roti bakar bilang mie ayam nya lebih baik bunda makan, dari pada mubazir, ya bunda makan mie ayam lagi.

    akibat mabok mie ayam ini malam nya bunda jd gatal-gatal begini, hiks..hiks... :(
    supaya bisa tidur nyenyak tanpa gatal (ceileee,,, bahasanya!) bunda minum obat, hasilnya trlalu dahsyat malah. tidur bunda pules les leessss!

    bunda bahkan ga sadar Chika bergaya kungfu pas bobo manis. akibatnya Chika nya keluar jalur ranjang.
    tangis nya kenceng banget, tapi bunda ga 'ngeh', sadar kalo Chika jatuh pas Ayah bangunin Bunda sambil dekap Chika yang masih misek-misek nangis.

    paginya Bunda niat banget bawa Chika pergi urut ke tukang urut yang di recommended banget sama saudara. berhubung si dedek bayi Lutfi juga mau diurut, jadilah bunda ada temennya.
    Bunda kelarin nyuci n masak cepet-cepet, jadilah kami ber-empat (dua Ibu-Ibu, satu Batita dan Bayi) berangkat menuju jalan Banjar, tempat si tukang urut tersebut praktek.


    Dan tau ga, Saudara-saudara! begini kira-kira sikon tempat praktek tukang urut nya. ga kalah dech sama dokter anak. Seriously, bahkan ada nomor antriannya ^^


    ga keitung berapa kali Chika nguap, saking ngantuk nya. tapi dia tetap sabar nunggu giliran nya<<<

    berbekal susu, mainan dan snack
    dengan kalemnya dia duduk, asli pintar! ga rewel sama sekali.

    setelah penantian 3 jam, dipanggil jg nama Chika.
    urut nya ternyata cuma 10 menit, guuuubraaaak!

    meski nangis kejer pas urut, begitu selesai yang ada anak ini malah tidur. mesti ditepuk-tepuk dulu supaya bisa dipakein baju.

    Jadilah Bunda gendong Batita yang tidur pulas ini pulang, menuju rumah kami yg nyempil di dalem gang, hehhehehe ^-^
    yang pasti acara urut hari ini, sukses!

    Rabu, 29 September 2010

    Biduran ????

    tau ga, maksud judul diatas ?
    saya juga ga tau kenapa disebut begitu... cuma semua orang yang liat kulit saya bilang begitu semua.
    entah pengaruh apa ya, dari kemarin kulit saya "bentol-bentol" kayak digigit nyamuk, tapi lebih besar dan merata di semua tempat.
    yup!! bahkan sampai ke muka. Ayah nya Chika sampai ngatain saya 'bengkak'.

    ooh dear, perasaan saya ga pernah punya alergi makanan,, tapi kenapa jd begini yah,,, mana gatalnya minta ampuuunn..

    seingat saya terakhir makan sebelum biduran ini muncul pas makan mie ayam surabaya...

    ntar kalo ada yang tau ini pengaruh apa, please bagi info ke saya ya?
    malam ini saya seperti  nya harus berendam dulu di kolam minyak kayu putih buat ngilangin gatalnya.

    Beach time...

    Sebenernya emang udah lumyan lama,, cuman khan perlu dikenang coz ini pertama kali nya Chika diajak ke pantai, berhubung baru sekali, ekspresi nya Chika ga bisa dibilang 'happy' juga sich, yang ada malah ekspresi takjub. gimana ga, paling banyak genangan air yg dilihatnya itu cuma di bak mandi nya, lha ini khan banyak.
    dalam hati mungkin dia bilang "ini bak mandi siapa yah???" heheehe
    muka bingung ^_^



    kesempatan buat foto-foto juga ga boleh dilewatkan...
    moga kalau ke pantai besok-besok Chika udah bisa lebih enjoy
    dan ga nangis lagi

    wish me....